Salah satu tempat kunjungan yang cocok dengan layanan sewa hiace Jogja adalah lokasi wisata religi Islami di Jogja. Dari yang paling dikenali hingga yang terpencil-pun ada. Mulai dari yang ikonik hingga sebuah kampung sekaligus juga menjadi obyek wisata religi di Jogja.
Dari berbagai lokasi wisata yang biasanya dikunjungi secara pribadi, lokasi wisata religi termasuk spot kunjungan bagi para rombongan. Layanan rental mobil Toyota Hiace Jogja sering mendapat permintaan untuk mengunjungi lokasi-lokasi ini. Simak berbagai ulasan dan informasinya berikut ini.
Spot Wisata Religi Islami di Jogja
Yogyakarta memang destinasi wisata terkenal di Indonesia. Daerah ini sebenarnya dapat menjadi destinasi siapapun dari seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, berbagai jenis lokasi wisata pun ditawarkan seperti obyek wisata religi Islam di Jogjakarta.
Kali ini tim redaksi Almoreno Transport akan membahas berbagai spot wisata religi di Jogja. Berikut informasi yang berhasil diringkas oleh tim redaksi Almoreno Transport, jasa rental hiace di Jogja.
Masjid Kauman Jogjakarta
Masjid Kauman memang merupakan obyek wisata religi Islami di Jogja yang paling ikonik. Lokasinya yang berada di pusat kota sangat tampak dan mudah untuk diketahui. Tempat ini menjadi target kunjungan wisata rombongan baik secara umum pada hari-hari biasa maupun hari-hari khusus seperti saat diadakan event tahunan.
Masjid Kauman Jogja merupakan Masjid Kesultanan Jogja yang memiliki sejarah panjang. Keberadaannya di tengah alun-alun dan menjadi satu bagian diantara lingkungan Kesultanan Jogja yang megah merupakan nilai tersendiri dari spot yang satu ini. Di sini Anda akan sangat dengan dengan sejarah Yogyakarta pada masa penjajahan Belanda.
Masjid Pathok Negoro
Ada hal yang menarik dari spot wisata religi yang satu ini. Keberadaannya ada di 5 titik sekaligus namun semuanya merupakan Masjid dengan sebutan Pathok Negoro. Tentu saja bangunannya juga khas dengan konsep yang hampir sama dan memiliki sejarah yang juga seragam.
Dilihat dari namanya, Pathok Negoro adalah Masjid yang menjadi titik-titik pertahanan Jogja. Kata “negoro” yang memiliki arti negara merupakan bukti sejarah bahwa sebenarnya Jogja merupakan satu negara sendiri di masa lampau sebelum bergabung ke Indonesia. Diantara kelima Pathok Negoro, bisa dikatakan Plosokuning yang paling ramai dikunjungi.
Masjid Pathok Nogoro Plosokuning sudah berumur 200 tahun lebih. Keaslian Masjid Pathok Negoro Plosokuning bisa dilihat pada bagian atap di mana bagian atasnya terdapat mahkota atau mustoko Gada bersulur yang terbuat dari tanah liat. Sampai sekarang masih terpasang di puncak atap masjid.
Masjid Kotagede
Dari perjalanan sejarah Jogja, Masjid Kotagede juga layak menjadi salah satu lokasi wisata religi Jogja yang sayang untuk dilewatkan. Kotagede merupakan daerah wisata yang dikenal dengan kerajinan peraknya serta bangunan bergaya Belanda di beberapa titik yang khas.
Selain itu Kotagede sendiri pernah menjadi ibukota Negara pada masa salah satu Kesultanan Jogja. Sehingga Masjid Kotagede sendiri bisa dikatakan Masjid Pusat Negara pada waktu itu. Bangunan Masjid ini sangat khas sekali dan terdapat taman makam Raja Mataram yang dikunjungi dengan ritual khusus.
Dusun Mlangi
Dusun Mlangi di Jogja dikenal dengan nama Desa Para Santri. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pesantren di Dusun Mlangi, sehingga mayoritas penduduk yang masih muda adalah santri-santri dari berbagai wilayah di Indonesia yang jumlahnya mencapai 2.000 orang. Suasana di dusun ini sangat kental dengan suasana religius di Yogyakarta.
Dusun ini juga mempunyai salah satu tempat yang sering didatangi oleh rombongan wisatawan yaitu makam salah satu tokoh penyebar Agama Islam di Mlangi, yaitu Kyai Nur Iman. Namun, tidak hanya wisatawan yang juga beragama Islam yang mengunjungi dusun ini, melainkan banyak komunitas, pelajar, maupuin tokoh agama lain (pastor, pendeta, dll) yang ingin menambah wawasan mengenai Agama Islam juga mengunjungi dusun ini.
Makam Syekh Jumadil Kubro
Berada di lereng barat Gunung Merapi, terdapat sebuah makam dari seorang tokoh Islam, Syekh Jumadil Kubro. Pendatang banyak yang jauh-jauh kesini untuk melakukan ziarah ke makam tokoh agama ini. Selain melakukan ziarah, masyarakat juga bisa menikmati pemandangan Gunung Merapi dari tempat ini.
Bahkan, pemerintah setempat juga merencanakan beberapa rencana terkait pengembangan pariwisata di Hargobinangun agar lebih memperkenalkan wisata religi memudahkan wisatawan mengunjungi dan melakukan ziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro, seperti membangun sarana fisik dan perbaikan akses menuju makam yang eksistingnya berupa jalan setapak dengan jalur menuju Bukit Turgo Merapi.
Syekh Jumadil Kubro adalah kakek dari para wali penyebar Agama Islam di Jawa, Wali Songo. Menariknya, terdapat cerita bahwa sebenarnya Syekh Jumadil Kubro tidak meninggal di sini. Namun tempat ini menjadi tempat terakhir sebelum Beliau berpindah ke tempat yang tidak pernah diketahui karena dipercaya Beliau memiliki kemampuan untuk berpindah (semacam karomah).
Kampung Jogokariyan
Salah satu tempat yang paling pada di bulan Ramadhan di Jogjakarta adalah kampung Jogokariyan. Di dalamnya terdapat Masjid Jogokariyan yang telah berdiri sejak tahun 60-an. Saat ini Masjid ini merupakan salah satu yang menjadi percontohan di Indonesia bahkan di Asia dalam hal pengelolaannya.
Nah, itu dia berbagai lokasi wisata religi yang biasa dikunjungi oleh rombongan wisatawan di Jogjakarta. Apakah Anda pernah mendengarnya atau bahkan mengunjunginya? Silahkan jawab di kolom komentar ya. Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan menarik serta menambah koleksi tujuan wisata di Jogja yang patut Anda kunjungi.